

Pelaksana Tugas Gubsu Gatot Pudjonugroho ST menargetkan jalur alternatif Aek Latong selesai dibangun tahun 2012 mendatang. Pembangunan jalur alternatif itu sendiri menelan biaya sekitar Rp65 miliar.
“Pertama, kami atas nama Pemrovsu mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas persitiwa ini. Semua tidak kita inginkan,” ujar Gatot saat meninjau lokasi lakalantas di Aek Latong, Senin (27/6) sore.
Pihak Pemrovsu, tambah Gatot, akan berkoordinasi secepatnya dengan pemerintah pusat dalam percepatan perbaikan jalan Aek Latong tersebut.
Disinggung jalur alternatif yang dibuka sejak 2 tahun lalu atau tahun 2009 lalu, Gatot menyebutkan, dari laporan Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) ada sekitar 75 meter lagi jalan belum terbuka. Karena daerah tersebut daerah patahan, sehingga ada sedikit pengalihan lagi dari panjang sebelumnya.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Sumut-Aceh, Wijaya Seta, menambahkan, konstruksinya sebenarnya dimulai sekitar dua tahun lalu tapi masih sebatas pembukaan jalur. “Rencanannya memang single years. Namun, karena banyak kesulitan, karena daerah ini banyak hujan, waktu pengerjaan jadi terpotong. Maka kita pakai multy years. Target selesai tahun 2012,” ucap Wijaya.
Jalur alternatif yang dibuka, sambung Wijaya, sudah melalui tinjauan geologi dari Jepang dan lainnya. Selain daerah patahan bumi, ahli juga menyebutkan banyak kantong-kantong air. Sehingga, rencana jalur aternatif sepanjang 1,1 kilometer jadi sekitar 3 kilometer. “Jadi sudah menghindari dari tempat (kantong-kantong air, red) itu,” ungkapnya.
Saat ditanya kalau target selesai pembangunan jalur alternatif tahun 2012, berarti dalam kurun dua tahun ini, jalur lama masih harus terus dilewati pengendara, jadi bagaimana penanggulangan jalur lama Aek Latong tersebut, Wijaya menyebutkan, jalan bagian bawah yang datar dilebarkan dulu sembari dinaikkan. Sementara bagian tanjakan (jika mengarah ke Sipirok) akan diturunkan. “Ini dilakukan untuk mengurangi ketinggian,” sebutnya.
Sementara soal lampu jalan di Aek Latong yang tidak ada, mengingat ketika kejadian, penumpang yang turun dari mobil sebelum bus ALS masuk ke telaga kesulitan karena gelap, ia mengungkapkan itu sudah dikoordinasikan dengan pihak PLN.
“Kita akan pasang lampu. Kita sudah minta izin PLN. Kita siapkan lampu dan kabel-kabel dan segala macamnya,” terangnya.
Wijaya menegaskan, khusus jalan rusak parah Aek Latong, tidak ada anggaran khusus, hanya anggaran pemeliharaan rutin saja. Namun, untuk pembangunan lanjutan jalur alternatif sampai selesai sekitra Rp65 miliar. (neo)
Chaidir Ritonga: Jika Tak Diperbaiki, Kita Demo Presiden
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) didesak segera membentuk gugus tugas dalam menangani kerusakan Jalinsum Aek Latong. Hal ini disampaikan wakil Ketua DPRD Sumut Ir Chaidir Ritonga. “Kita akan berupaya mendesak Gubsu agar segera membuat gugus tugas untuk menangani kondisi Aek Latong ini. Kita harus satu langkah tak ada alasan lagi jalur ini dibiarkan begini. Berapa korban yang sudah jatuh? Berapa kerugian yang sudah dialami warga pengguna jalan? Kejadian ini kiranya dapat membuka mata publik dan kondisi jalan ini menjadi manipestasi kesenjangan pembangunan di luar Jawa,” ucapnya.
Secara bersama, sambungnya, seluruh jajaran pemerintahan di provinsi secepatnya berupaya menggugat pemerintah pusat agar melakukan terobosan dalam percepatan pembangunan di jalur Aek Latong. “Jika kita harus bersatu dan bahu-membahu untuk memperjuangkan itu, tentu tak begitu sulit, jika mulai dari pimpinan DPRD Sumut dengan 100 anggotanya, 30 Anggota DPR Pusat asal Sumut, empat anggota DPD asal Sumut, bersatu dan bahu-membahu tentu tidak begitu sulit apalagi ini menyangkut kepentingan umum,” tegasnya.
Ditambahkannya, jika aspirasi tersebut tidak ditanggapi bila perlu didemo saja Bappenas, PU dan kementrian keuangan, wakil presiden atau presiden. “Bila perlu kita demo itu PU, keuangan, PU atau wakil presiden dan presiden. Namun, yang pertama kita minta dulu Gubsu membuat gugus tugas, jika Gubsu tak mau maka kita akan bertindak sendiri,” pungkasnya. (ran)
Sumber: metrosiantar.com
Leave a Reply