
Jepang tertarik mengembangkan infrastruktur transportasi Jakarta senilai US$20-30 miliar.
Hidayat mengatakan, beberapa bahasan telah dibicarakan dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 75 menit ini. Salah satu pembahasan adalah mengenai, niat perusahaan-perusahaan Jepang untuk mengekspansi industrinya ke Indonesia.
“Mereka datang 40 orang yang mewakili 1.500 perusahaan, untuk menjajaki investasi di Indonesia, karena mereka akan relokasi besar-besaran,” tutur Hidayat usai melakukan pertemuan dengan Kaikeren di Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (11/2).
Dikatakan Hidayat, pemerintah Indonesia siap untuk menyediakan lahan seluas 3.000 hektar untuk kawasan industri ini. “Saya harapkan tahun ini sudah tercapai, karena mereka mau relokasi besar-besaran,” lanjutnya.
Selain itu, beberapa fokus pembahasan dibicarakan dalam rapat ini adalah mengenai pembangunan infrastruktur, yakni program pemerintah membangun Great Jakarta, atau Metropolitan Priority Area (MPA).
“Mereka menjelaskan bahwa kedua pemerintah sudah setuju membangun itu (MPA). Dan kesepakatan kami dengan Jepang untuk membangun Pelabuhan Cilamaya,” sambungnya.
Secara terpisah, Chairman Kankeiren, Shosuke Mori menjelaskan komitmennya untuk terus menjalin kerjasama dengan Indonesia, salah satunya di bidang industri dan ekonomi.
“Indonesia dan wilayah kami memiliki hubuungan yang sangat baik. Dan berdasarkan hubungan itu kami menjalin huibungan ekonomi yang juga kuat.
Dan saya harap sekali dengan pertemuan kami, hubungan kita semakin mendalam,” papar Shosuke seperti disampaikan penerjemahnya.
Setelah melakukan pertemuan dengan MS Hidayat, rencananya para rombongan pengusaha dan delegasi Jepang ini akan bertolak menemui Wakil Presiden Boediono dan malam hari nanti, mereka akan hadir dalam jamuan makan malam dengan Kadin Indonesia.(dtc)
analisadaily.com
Leave a Reply