
RMOL. Data yang dibocorkan WikiLeaks mengenai mafia hukum di Indonesia membuat langit hukum negeri ini semakin mendung.
“Yang jelas ini berdasar nota diplomatik (Kedubes AS di Indonesia kepada pemerintah AS di Washington). Harusnya pemerintah membantah (data yang dibocorkan WikiLeaks) dengan data juga,” kata cendekiawan muslim Azyumardi Azra dalam sebuah dialog di salah satu stasiun televisi, Minggu sore (13/3).
Azyumardi khawatir, bantahan yang disampaikan pemerintah akan memunculkan sikap skeptisme di masyarakat.
“Apalagi data WikiLeaks itu sebelumnya sudah menjadi rumor. Dan kini dibocorkan melalui nota diplomatik, jadi ada benarnya. Jadi bukan sekedar sampah, tapi itu didasarkan pada beberapa sumber,” tambahnya.
The Age dan Sydney Morning Herald menurunkan berita yang memuat laporan Kedubes AS di Jakarta ke Washington DC. Dokumen yang diperoleh dari WikiLeaks itu, antara lain, mengenai intervensi hukum pemerintahan SBY untuk menghentikan penyidikan kasus korupsi yang melibatkan Taufiq Kiemas. [arp]
Leave a Reply