Guru honor Sekolah Negeri, Kabupaten Tapanulitengah (Sumut) gigit jari karena tidak mendapat tunjangan/gaji ke-13. Sementara seluruh Pegawei Negeri Sipil (PNS) di Pemerintahan Kabupaten Tapanuli tengah dua kali setahun di pastikan mendapat Tunjangan.
Padahal saat ini 5.500 orang guru honorer di Kabupaten Tapanulitengah pun tak kalah penting dalam mencerdaskan anak warga Kabupaten Tapanulitengah.
Ketua Forum Komunikasi Guru Honor (FKGH) Kabupaten Tapanuli tengah Erbin Sinaga, SPd kepada sejumlah wartawan mengatakan seharusnya Bupati Kabupaten Tapanuli tengah mempertimbangkan pengabdian Guru honorer untuk mendapat hak yang wajar.
“Jangan melihat status tapi tugas dan kerja guru honor memang dibutuhkan di sekolah itu,” kata Erbin Sinaga di Pandan, Sabtu (10/7/2010). Menurutnya, kalau yang dipersoalkan status kepegawaian, tentu mereka lemah tanpa SK Bupati karena direkrut Kepala Sekolah.
“Tapi kan harus di kaji bahwa guru honorer itu direkrut karena kebutuhan akibat Pemda Tapteng kekurangan guru,”
Ada guru honor yang sudah belasan tahun mengajar hanya di upah oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Untuk bayar gaji guru honor yang mengajar di SD dan SMP yang dari pusat dan orang tua siswa lewat Komite Sekolah untuk bayar gaji guru honor tingkat SMA,” ujarnya.
Dia menambahkan Cairnya gaji ke-13 untuk PNS membuat para PNS bergembira, sedangkan untuk guru honorer yang jelas pasti hanya gigit jari meratapi nasibnya. “Guru honor berharap ada tunjangan khusus untuk guru honorer dari Pemerintah Kabupaten Tapanulitengah untuk sebagai pengganti gaji ke-13 untuk guru honorer,” ujarnya mengakhiri.
Sumber: http://www.inimedanbung.com/node/6949
Leave a Reply