
Paluta, Masyarakat di wilayah Padang Lawas Utara (Paluta) kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak jenis premium sejak beberapa hari terakhir. Sebagian besar stasiun pengisian bahan bakar umum tutup karena kehabisan BBM lebih awal.
Akibatnya warga terpaksa memperoleh premium dengan harga tinggi hingga Rp10 ribu per liter, meskipun harga BBM telah resmi turun oleh pemerintah.
Rian Harahap (38), warga Portibi mengeluhkan susahnya premium diperoleh di SPBU di wilayah Paluta. Namun, ditingkat kios pengecer banyak diperoleh tapi dengan harganya mencapai Rp10 ribu per liter.
“Terpaksa beli meski harganya Rp10 ribu per botol,” kata Rian di Simpang Portibi, Kamis (22/1). Keluhan yang sama diterangkan Ardi Siregar (29). Dikatakannya, sudah dua hari ini SPBU banyak yang tutup sehingga pengguna kendaraan bingung mencari bensin.
“Heran saja, kalau malam buka, siang tutup, itupun harus antre selama 30 menit,” ungkapnya. Kendati BBM jenis premium telah habis, namun para konsumen baik pengendara motor atau mobil pribadi serta kendaraan umum tetap saja mendatangi SPBU untuk membeli pertamax, karena terpaksa karena kelangkaan BBM jenis premium. Hingga berita ini dikirim belum ada keterangan resmi yang diperoleh dari pemilik SPBU terkait kekosongan bahan bakar premium di wilayah Paluta. (ong)
/(Analisa)
Leave a Reply