
Padangsidimpuan, Meski baru seumur jagung sejak selesai diperbaiki, badan jalan by pass Kota Padangsidimpuan kembali kupak-kapik.
Pantauan Analisa, Kamis (3/9), hancurnya badan jalan tersebut terlihat disepanjang ruas jalan Jend AH Nasution (By Pass) menghubungkan Kecamatan P.Sidimpuan Batunadua dan Tenggara.
Padahal, hotmix ruas jalan sepanjang 10 kilometer tersebut baru saja diperbaiki tahun ini, melalui anggaran pemeliharaan TA 2015.
Mohot Lubis,(42) Warga Kecamatan P.Sidimpuan Tenggara mengaku heran, kondisi yang dialami jalan by tersebut. “Aneh, perbaikan jalanan inikan baru selesai tahun ini, namun kok rusak kembali, “cetusnya.
Menurutnya, kerusakan itu diakibatkan bestek pengerjaan hotmixnya kurang berkualitas,” terangnya. Rendahnya kualitas pengerjaan proyek tersebut berindikasi pengamburan uang negara.
“Pengerjaan proyek jalan by pass ini hampir setiap tahun berlangsung, tapi jauh dari kualitas yang diharapkan, jika begini terus bisa dikategorikan penghamburan uang negara,” terangnya.
Hal senada dikatakan Kodir Pohan (50) pemerhati pembangunan Kota P. Sidimpuan yang mengaku, heran perbaikan jalan berulang di By Pass.
“Saya menduga bestek pengerjaan hotmixnya tidak benar. Jika bestek dan perencanaannya tepat, hotmix akan bertahan lama, “tegasnya.
Cepat hancurnya hotmix badan jalan lanjut Kodir, diduga base lapis bawah tidak sesuai pemasangan (bestek), sehingga lapis atas (hotmix AC/WC) goyang, menyebabkan badan jalan mudah hancur.
“Apalagi digunakan batu bulat 8 milli, yang seharusnya memakai batu belah sudut empat, ditambah tidak memiliki auditif”, terangnya.
Parahnya katanya, terkadang jenis hotmix ac/wc berpori, seharusnya memakai abu batu 0,1 dipasang abu batu 0,3. Komposisi hotmix ac/wc sebenarnya, permukaan badan jalan hotmix tidak ada lagi nampak batu. Dan itu memakai 8 lintasan dengan alat tandem 12 ton dan tidak boleh menyorong maju harus mundur.
Lebih lanjut Kodir mengatakan, ada beberapa penyebab pecahnya hotmix badan jalan (retak) antara lain, kurangnya komposisi hotmix, kemudian aspal gosong, kurang pemadatan base (bawah).
Selanjutnya, kurangnya pemadatan lewat penggilasan, sehingga menciptakan pori pada badan jalan dan memberi ruang masuknya air, hotmixpun cepat rusak.
Kepala UPT UPRJJ P.Sidimpuan saat dihubungi melalui telepon selulernya enggan menjawab. (hih)
(Analisa).
Leave a Reply