
Karo, Pengemudi angkutan, usaha ekspidisi pengirim jeruk dan warga Kuta Mbelin mengeluh, karena sepanjang 25 Km ruas jalan jurusan Kuta Kendit rusak parah.
Empat tahun perbaikan jalan dari swadaya masyarakat begitu juga perawatan, namun tidak kunjung menjadi perhatian pemerintah.
Keluhan ini disampaikan Edisa Putra Perangin-angin (40) dan Junedi Sinulaki warga Desa Kuta Mbelin Kecamatan Lau Baleng, Karo kepada wartawan, Rabu (16/6).
Menurut Edisa, sudah puluhan tahun peningkatan jalan Kuta Mbaru-Kuta Mbelin sepanjang 10 Km tidak pernah mendapat perawatan. Di samping sentra pertanian, jalan ini juga jalur penghubung keempat kecamatan, seperti Desa Suka Julu, Kuta Mbaru wilayah Tiga Binanga, Desa Pola Tebu wilayah Kecamatan Kuta Buluh, sedang Desa Kuta Mbelin wilayah Kecamatan Lau Baleng, Kuta Pengkih wilayah Kecamatan Mardingding.
Saat ini, Desa Kuta Mbelin-Kuta Pengkih merupakan sentra pertanian jeruk yang luasnya mencapai 900 hektare dengan kalkulasi produksi 29 ribu ton per tahun. Dengan kondisi jalan rusak seperti saat ini, mempengaruhi ongkos angkutan barang dan itulah yang menjadi keluhan warga sekitar Kuta Mbelin, misalnya ongkos untuk 1 sak pupuk dari Tiga Binanga-Kuta Mbelin dikenakan biaya Rp15.000, termasuk barang lainnya.
Berkaitan dengan hal itu, masyarakat Kuta Mbelin dan Kuta Kendit mengharapkan DPRD gunakan presure kebijakan politik menyampaikan kepada Bupati Karo, Terkelin Brahmana agar memperhatikan kondisi jalan mereka yang saat ini rusak berat.
“Pemkab Karo perlu memperhatikan infrastruktur ke daerah ini, sebab kondisi jalan memprihatinkan akibatnya ongkos angkutan mahal,” ujar Junedi. (dik)
Analisa
Leave a Reply