Palas. Kabupaten Padang Lawas (Palas) terkenal dengan julukan “serambi mekkah” sudah tertulis di mata masyarakat Sumut. Meski tak tertulis dengan ikatan undang-undang, namun sudah sejak awal sebelum pemekaran, julukan itu ada. Hanya, tak perlukah julukan itu dikonkritkan dalam aksi dan simbol nyata?
Sejauh ini, aksi nyata itu yang belum terlihat hingga saat ini. Sederhana saja, misalnya diwujudkan dengan aksi dan simbol nyata, berarti jelas identitas daerah ini sebagai kota yang warganya agamis.
“Seharusnya, gapura saja dibuat dan dituliskan di situ serambi mekkah, untuk lebih jelas identitas daerah Palas,” kata Ustadz Syarifuddin Pulungan, Ketua Rois Syuriah Nahdlatul Ulama Kecamatan Sosa saat berbincang dengan Medanbisnis, kemarin.
Menurut Syarifuddin, pembuatan simbol atau tanda itu penting. Tujuannya, untuk memperjelas dan menandakan bahwa daerah Palas memang benar serambi mekkah.
“Dulu, waktu ada rapat dengan MUI, sudah diusulkan waktu itu. Tapi, tak pula terlihat realisasinya hingga sekarang,” kata Syarifuddin.
Syarifuddin menggambarkan, dengan ada gapura saja misalnya yang bertuliskan serambi mekkah, akan banyak manfaatnya. Dicontohkan, dengan dibaca anak-anak, akan tahu mereka bahwa daerah ini terkenal dengan keagamaannya. “Terlebih untuk tamu yang datang, tentu akan besar manfaatnya,” katanya.
Digambarkan juga, saat ini di Kabupaten Rokan Hulu sudah jelas identitasnya. Di sana, asmaul husna sudah dipajang di sepanjang jalan dalam ibukota. Bahkan, di dekat masjid agung di daerah itu juga dipajang tasbih besar di atas kolam. “Makanya, keberkahan pun ada di daerah itu. Perkembangan daerahnya pesat,” katanya.
MAULANA SYAFII – MedanBisnis
Leave a Reply