Korban tewas akibat terjangan tsunami Mentawai, Sumatera Barat, bertambah empat orang. Hingga Jumat (29/10/2010) pukul 15.30 WIB, jumlah korban tewas bertambah empat orang menjadi 412 orang.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar menunjukkan, korban luka berat sebanyak 267 orang dan luka ringan 142 orang.
“Jumlah warga yang hilang mencapai 300 orang,” kata Ade Edward, Manajer Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdal Ops PB) Sumbar.
Gelombang tsunami yang mencapai 12 meter tersebut juga telah meluluh lantakkan sejumlah desa. Rumah warga yang rusak berat tercatat sebanyak 442 unit dan rusak ringan 200 unit. Rumah ibadah 6 unit, sekolah 5 unit, rumah dinas 6 unit, jembatan 5 unit, resort 2 unit, serta kapal 1 unit terbakar.
Ade mengatakan, BPBD Sumbar sudah menyiapkan dua helikopter dan bahan bakarnya (avtur) di Posko Sikakap, untuk mendistribusikan bantuan kepada korban.
“Saat ini, bantuan masih menumpuk di Sikakap karena sulitnya proses pendistribusian bantuan akibat rusaknya infrastruktur jalan dan kekurangan speedboat menuju lokasi,” kata Ade.
Belum meratanya pendistribusian bantuan untuk korban gempa dan tsunami Kabupaten Mentawai ini juga diungkapkan Ketua DPRD Mentawai, Hendri Dori. Menurutnya, bantuan sudah banyak yang datang, namun jumlah speedboat terbatas. Akibatnya, relawan terpaksa jalan kaki menuju lokasi pengungsian warga.
Untuk mempercepat proses pendistribusian bantuan, Ketua DPC Demokrat Mentawai, Johnson, menyiapkan dua posko, yakni di Sikakap Timur dan di Siaibaru. “Posko yang di Siaibaru itu khusus untuk mempercepat proses pendistribusian bantuan,” kata Johnson yang juga Wakil Ketua DPRD Mentawai. (*) (tribunnews.com)
Leave a Reply