
Hal itu terungkap saat Apel bersama, Senin (19/11) di halaman Kantor Bappdeda Madina.
Dari pengakuan beberapa PNS, menyebutkan, pimpinan Apel Asisten I Pemkab Madina Drs Musaddad Daulay yang memberikan arahan, mengakui adanya konflik Bupati dan Wakil Bupati.
“Saat ini telah terjadi konflik antara Bupati dengan Wakil Bupati Madina. Saya berharap agar seluruh PNS di Pemkab Madina, jangan ikut-ikutan, karena keduanya orangtua kita,” kata PNS tersebut menirukan ucapan Musaddad.
Namun sejumlah PNS mengakui, pengakuan yang disampaikan Asisten I Pemkab Madina tersebut, sejatinya tidak perlu diutarakan secara terbuka terutama kepada PNS yang ada di Pemkab Madina.
”Harusnya hal itu tidak perlu disampaikan kepada Pegawai yang ada di Pemkab Madina,” kata seorang Pegawai yang tidak bersedia dituliskan namanya.
Seleberan bertebaran di tengah-tengah masyarakat. Namun, selebaran itu tidak ada yang bertanggungjawab. Bahkan, selebaran itu juga bertebaran di saat penyambutan jemaah haji Kloter 17 di Halaman Mesjid Agung Nur Alan Nur Dalan Lidang Panyabungan.
Dalam selebaran itu, disebutkan kondisi Madina yang kacau balau, dan tidak berjalannya visi misi bupati.(zamharir rangkuti)
Sumber: medanbisnisdaily.com
Leave a Reply