
Sidikalang, Belasan pengusaha kecil di bilangan Jalan FL Tobing Sidikalang Kabupaten Dairi mendesak pemerintah menutup bisnis waralaba Indomaret. Operasional perusahaan tersebut memukul penjualan pemilik kios di sekitarnya.
Sebagai wujud protes, mereka menggelar aksi damai di depan usaha berjaringan itu, Jumat (4/9). Pembicara menuntut jawaban langsung dari penanggung jawab perusahaan.
Berselang sekitar 20 menit pasca kedatangan tetangga, penjaga toko langsung menutup pintu dan menghentikan aktivitas. Pintu utama ditarik rapat. Hingga sore, kegiatan belum berlanjut.
Sebelumnya, lewat surat tertanggal 12 agustus 2015, 17 pengusaha mikro diantaranya UD Kuserda milik Hj A Cibro, Roganda Simamora dan UD Pane telah menyurati Bupati perihal keberatan. Diterangkan, sebelum beroperasi, pihak Indomaret berjanji membuat sosialisasi kepada masyarakat sekitar namun langkah itu tak diindahkan. Diperlukan kesepakatan dengan lingkungan.
Kepala Toko, Nella Situmorang didampingi kasir Monika Nainggolan kepada wartawan mengatakan, mereka sudah memiliki ijin. Soal merespon aspirasi warga, bukan kewenangan mereka.
“Kami hanya pekerja di sini. Pimpinan bilang toko dibuka, yah dibuka” ujar Nella. Diutarakan, toko dibuka per 1 september kemarin.
Beberapa penduduk berpendapat, kehadiran bisnis besar tersebut berpotensi mematikan lapak kecil. Padahal, kalau terjadi apa-apa, dukungan sosial kemungkinan tak bisa diharap lantaran manajemen tak dikenal warga.
Pada sidang DPRD belum lama ini, Bupati KRA Johnny Siohang Adinegoro mengakui, pengusaha kecil resah. Masukan sudah banyak diterima. Dia tak pernah memberi ijin untuk ekspansi usaha dimaksud. Pantauan di lapangan, bisnis itu sudah buka di 6 lokasi di Sidikalang sekitarnya. Bukan hanya pengusaha mikro, grosir pun mulai merasakan pelemahan transaksi. (ssr)
(Analisa)
Saya Dukung indomaret buka di sidikalang, kalau bisa alfamart juga buka, biar banyak pilihan belanja.