www.liputan6.com,

Mandailing Natal: Memasuki masa tanam padi, para petani di sejumlah lokasi di Mandailing Natal, Sumatra Utara, resah karena pupuk jenis urea langka. Selain itu, mereka juga mengeluhkan banyaknya peraturan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Para petani yang telah terdaftar di RDKK saja masih kekurangan pupuk. Dari tiga sak yang seharusnya dibutuhkan, ternyata hanya memperoleh dua sak pupuk saja dengan ukuran 50 kilogram,” kata Solihin, salah seorang petani. “Apalagi petani yang tidak masuk daftar RDKK, sudah jelas kelabakan mencari pupuk. sedangkan untuk membeli pupuk nonsubsidi tidak mampu. Harganya mahal.”
Menurut agen distributor pupuk bersubsidi wilayah satu Mandailing Natal, Aswin Rangkuti, jatah pupuk bersubsidi hanya 6.677 ton untuk 19.450 hektare persawahan di Mandailing Natal. “Jadi, masih kurang sekitar 500 ton lagi,” katanya.
Para petani berharap, pemerintah mengkaji ulang kenaikan harga pupuk dan memberikan peluang seluas-luasnya bagi mereka untuk mendapatkan pupuk Bersubsidi.(ARL/SHA)
Leave a Reply