
SIDIMPUAN – Menyesuaikan momen Lebaran, pedagang salak ramai berjualan di seputaran Pasar Sangkumpal Bonang di pinggir Jalan Merdeka, Kota Psp. Para pemudik yang berkunjung ke Kota Psp masih menjadikan salak sebagai buah tangan untuk dibawa ke tempat asalnya.
Salah seorang pedagang salak, Mas boru Simanjuntak (50) mengatakan, omset penjualan salak meningkat dibanding dirinya saat menggelar dagangannya di tempat biasa yakni di Jalan MH Thamrin, Jalan Belakang Pasar Sangkumpal Bonang, Kota Psp.
“Tetapi tidak jauh peningkatannya, kalau di tempat biasa, yang laku hanya satu setengah karung per hari. Di sini dapat empat karung per hari. Kalau tahun ini agak sepi, yang mudik juga sepi,” terangnya, Sabtu (2/8).
Ia juga mengatakan, dibanding tahun lalu, penjualan salak sangat menurun. Bahkan dikatakannya, tahun lalu, penjualan salak bisa mencapai 10 karung per hari selama Lebaran. Pada tahun ini, dirinya hanya bisa mendapat omset rata-rata 4 karung per hari.
“Harga saat ini Rp100 ribu per karung, seberat 25 kilogram. Kalau hari biasa Rp90 ribu per karung. Bisa juga orang membeli dalam per kilo, atau satu sumpit harganya Rp30 ribu,” tambah ibu dari 10 anak warga Kampung Darek, Kota Psp tersebut.
Pedagang lainnya, Aisah br Regar mengatakan hal sama, pada tahun ini dagangan salak tidak seramai tahun lalu.
“Pembeli biasanya menjadikan salak sebagai oleh-olehnya ke rumah, tetapi tahun ini tidak seramai tahun kemarin. Mungkin perlu menzakati dagangan ini, supaya bisa laris lagi,” ujar Ibu tersebut sembari bergurau. (mag-01)
/METROSIANTAR.com,
Leave a Reply