
Paluta, Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir diwilayah Paluta menyebabkan Sungai Batang Pane di wilayah Kecamatan Portibi meluap dan merendam beberapa rumah di desa Portibi Jae, Minggu (30/11).
Tak ada korban jiwa dalam bencana ini. Puluhan warga memindahkan barang berharga milik mereka ke tempat yang lebih tinggi.
Boston Daulay warga setempat, menyebutkan, luapan sungai batang pane terjadi, sejak Sabtu,(30/11). Saat itu, katanya, wilayah Kecamatan Portibi dilanda hujan deras, namun saat itu belum ada tanda-tanda Sungai Batang Pane akan meluap.
Tepat, Minggu (30/11) sekitar pukul 02.00 WIB, air mulai memasuki pemukiman warga dengan ketinggian sekitar 20 cm hingga 30 cm. Namun hingga pagi menjelang ketinggian air semakin bertambah hingga 60 cm.
Dalam peristiwa ini, lanjut Boston, seluruh warga khawatir dengan kondisi air yang menggenangi permukiman mereka, terlebih saat ini Paluta sedang memasuki musim penghujan.
Hal senada diungkapkan Parsaulian, banjir yang menggenangi perkampungan mereka tidak boleh disepelekan, apalagi jarak Sungai Batang Pane menuju pemukiman warga hanya sekitar 10 hingga 50 meter.
Sehingga di saat musim hujan tiba, masyarakat harus tetap waspada dalam mengantispasi bencana banjir, agar tidak menimbulkan korban. Kepala BPBD Kabupaten Paluta Hazairin Hasibuan melalui Kabid Penanggulan Bencana Muklan Harahap membenarkan musibah banjir yang terjadi di Desa Portibi Jae itu.
Muklan menyebutkan, saat ini ia bersama anggotanya sudah berada di lokasi banjir untuk memantau perkembangan terkini tentang dampak dan bahaya yang diakibatkan meluapnya Sungai Batang Pane tersebut. Masih kata Muklan, ketinggian air terpantau mencapai 60 centimer dan bencana banjir masih bisa dikendalikan.
Kepada warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Batang Pane ia mengingatkan agar selalu waspada dan mengantisipasi dampak cuaca ektrim yang belakangan terjadi di Paluta apalagi, sebut Muklan, sesuai peta bencana, Kecamatan Portibi merupakan daerah kawasan rawan bencana banjir. (ong)
/(Analisa)
Leave a Reply