
PADANGSIDIMPUAN- Pemerintah Kota Padangsidimpuan melalui Dinas Perhubungan dinilai belum serius menangani persoalan loket-loket angkutan umum. Begitu juga dengan truk yang masih bebas melintas di jalanan inti kota. Padahal dua persoalan itu sudah lama masuk dalam rencana untuk ditertibkan.
Terkait hal itu, sejauh ini sudah banyak keluhan masyarakat. Sebab dengan banyaknya loket-loket dan truk yang bebas melintas tersebut, sering memicu kemacetan lalu lintas. Demikian diungkapkan KETUA POSPERA TABAGSEL,Sabar M Sitompul (5/06).
Menurutnya, sebelumnya Kadishub Psp Bestari Lubis sudah pernah menyatakan bahwa Dishub akan segera menertibkan kedua persoalan yang belum tuntas itu. Walaupun masih terdapat beberapa kendala dalam penanganannya, menurut bung tomps, setidaknya ada aksi yang dilakukan sehingga loket dan truk perlahan dapat ditertibkan.“Sesuai pernyataan Kadishub pada media
Beberapa waktu lalu, Dishub dibantu dengan instansi terkait lainnya akan menggelar razia guna menertibkan loket loket liar,penertiban itu sudah beberapa kali sudah digelar,namun tidak membuahkan hasil, sampai sekarang loket loket tersebut masih beroperasi,. Atau memang Dishub tidak mampu,” tanya sabar dgn nada kesal.
Untuk kedua persoalan itu saja, tambahnya, Dishub dinilai belum mampu mengatasinya. Sehingga dapat disinyalir bahwa Dishub juga belum tentu dapat menyelesaikan persoalan lain,apabila hal ini terus dibiarkan dan tidak menggubris SK Walikota Psp Nomor: 171/KPTS/2014 pengusaha angkutan umum dan dishub bisa di pidana cetusnya
Meski demikian diakuinya, wajar jika terdapat kendala dalam penyelesaian masalah loket dan truk di inti kota ini. Namun jika persoalan itu terus berlarut-larut, terkesan Dishub tidak mampu melakukannya.
“Hal wajar lah kalau ada kendala, tapi selama itukah tak ada solusi yang didapat untuk menyelesaikan truk masuk kota dan menertibkan banyaknya loket bus di inti kota ini? Kapan mereka diarahkan agar terminal berfungsi?” tambahnya.
rahmat parlindungan nst , salah seorang warga jalan nusa indah Kota Psp mengatakan, seharusnya sudah sejak lama truk-truk itu dialihkan melalui Jalan By Pass, agar tak lewat di inti kota.
Sebab tak jarang kendaraan berukuran besar ini memicu kemacetan dan kecelakaan, disamping mengganggu pengendara kendaraan yang lebih kecil. Begitupun untuk loket-loket bus, memang belakangan jumlahnya semakin banyak. Pemko harus segera menertibkan dua persoalan itu.
“Kalau masih banyak loket-loket di inti kota, berarti tak ada gunanya terminal kita ini.padahal dana yg di peruntungkan untuk sebuah terminal biayanya sangat mahal, Sebaiknya loket-loket itu dianjurkan masuk terminal dan dilakukan penataan di terminal. Saya rasa berfungsinya terminal akan sangat berarti bagi masyarakat, para supir angkot, parbecak dan para pedagang,” ungkapnya.
Perhubungan Ahmad Bestari Lubis yang hendak dikonfirmasi kemarin, belum berhasil dihubungi.
Pada berita sebelumnya, Bestari Lubis mengatakan akan segera melakukan pengalihan loket pada fungsi terminal yang ada, meski terkendala pada kapasitas muatan loket di terminal.
“Kita masih melakukan pendataan sekaligus mencek izin loket itu. Nantinya loket-loket akan dialihkan ke terminal sesuai dengan fungsinya. Namun kita terkendala, apakah nantinya loket angkutan umum cukup di terminal,” ungkapnya
PT-email
Leave a Reply